Sejarah baja
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM
- Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas.
- Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.
- Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.
- Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi.
- Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.
- Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
- Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
- 1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
- 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.
bijih besi antara lain :
- Hematite - Fe2O3 - 70 % iron
- Magnetite - Fe3O4 - 72 % iron
- Limonite - Fe2O3 + H2O - 50 % to 66 % iron
- Siderite - FeCO3 - 48 % iron
- Prinsip dasar : Menghilangkan kandungan oksigen dalam bijih besi.
- Cara tradisional : blomery, pada proses ini bijih besi dibakar dengan charcoal, dimana banyak mengandung carbon sehingga terjadi pengikatan oksigen, pembakaran tersebut menghasilkan karbondiokasida dan karbon monoksida yang terlepas ke udara, sehingga besi murni didapat dan dikeluarkan dari dapur,kekurangnya tidak semua besi dapat melebur sehingga terbentuk spoge, spoge berisi besi dan silica.
- Proses lebih modern adalah dengan blas furnace, blast furnace diisi oleh bijih besi, charcoal atau coke (coke adalah charcoal yang terbuat dari coal) dan limestone (CaCO3). Angin secara kencang dan kontinu ditiupkan dari bawah dapur. Hasil peluburan besi akan berada di bawah, cairan besi yang keluar ditampung dan disebut dengan pig iron.
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
- proses konvertor
Sistem kerja
- Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
- Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
- Kembali ditegakkan.
- Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
- Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
- proses Bassemer (asam)
- proses Thomas (basa)
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)
2. proses Siemens Martin
menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah :
- memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
- sebagai Fundamen/ landasan dapur>
- menghemat pemakaian tempat
- Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
- besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)
- logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
- Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
- ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
- BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
- Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
- idak perlu tuyer di bagian bawah
- Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
- Biaya operasi murah
- proses dapur listrik
Keuntungan :
- Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
- Temperatur dapat diatur
- Efisiensi termis dapur tinggi
- Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
- Kerugian akibat penguapan sangat kecil
mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
- pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
- Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
- kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
- besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
- 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
akan bereaksi dengan karbon:
Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.
6. proses dapur Cawan
- Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
- kemudian dapur ditutup rapat.
- Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
- Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
1. Menurut komposisi kimianya:
Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu;
- Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild steel
Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:
- 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
- 0,20 % - 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings.
- Baja karbon menengah (medium carbon steel)
- Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
- Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan:
- 0,30 % - 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
- 0,40 % - 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
- 0,50 % - 0,60 % C : hammers dan sledges.
- Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel
- Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % - 1,50 % C
- screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
- Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
- Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
- Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
- Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
- Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
- High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
- Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
- High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Baja Paduan dengan Sifat Khusus
- Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
- Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
- Tahan temperature rendah maupun tinggi
- Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
- Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
- Tahan terhadap oksidasi
- Kuat dan dapat ditempa
- Mudah dibersihkan
- Mengkilat dan tampak menarik
- High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
3. Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:
1. Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
2. Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
3. Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ÂșC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.
4. High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
5. Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.
Klasifikasinya lain:
1. Menurut penggunaannya:
- Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
- Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
- Baja tahan garam (acid-resisting steel)
- Baja tahan panas (heat resistant steel)
- Baja tanpa sisik (non scaling steel)
- Electric steel
- Magnetic steel
- Non magnetic steel
- Baja tahan pakai (wear resisting steel)
- Baja tahan karat/korosi
- Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
- Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
- Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
- Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
- Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
- Baja kualitas biasa
- Baja kualitas baik
- Baja kualitas tinggi
Standard AISI dan SAE
Author | » zul |
Post Title | » Baja |
Post Url | » http://www.zulmaseke.web.id/2010/12/baja.html |
Time | » Sabtu, Desember 04, 2010 |
Responds | » 0 |
Labels | » Arsitektur |
Posting Komentar